Inti dalam sesi ini peserta diberi waktu untuk berekspresi diri dengan permainan-permainan di luar ruangan. Seluruh permainan dikoordinir oleh tim OLA (Outdoor Learning Activities) dari rumah retret Syalom. Setiap peserta akan memiliki waktu cukup untuk bekerja sama dengan teman-temannya. Mereka juga dapat melepaskan sejenak beban-beban mereka. Harapannya peserta mampu menjadi dirinya sendiri apa adanya. Biar ada rasa bebas dalam diri, sehingga mampu menunjukkan apa yang sedang dialami tanpa ragu-ragu, karena dikemas dalam permainan-permainan yang rileks dan menantang. Kegiatan OLA ini, sebagai acara khas pendampingan yang diberikan oleh tim rumah retret syalom, karena menyatu dalam retret. Kegiatan OLA bukan hanya menjadi acara favorit kalangan orang muda; tetapi kalangan dewasapun sangat senang karena dapat memanfaatkan moment ini untuk membangun bersama sebagai rekan kerja. Acara pendampingan yang dilaksanakan di luar ruangan dapat memberi suasana rileks. Sehingga semua peserta dapat menghayati dan menikmati secara bersama sekaligus merefleksikan pribadi. Setiap kelompok menikmati permainan-permainan yang sudah disesuaikan dengan kondisi dan kekuatan mereka.
Peserta anak-anak dan orang muda diberi waktu cukup lama sehingga ada rasa puas dalam bermain. Permainan-permainan OLA yang dipilih, disesuaikan dengan energi anak-anak dan orang muda, kira-kira memerlukan waktu selama 4 sampai 5 jam dengan jeda makan siang. Sementara untuk kelompok dewasa berbeda, sebab jiwa bermain orang dewasa sudah berkurang atau terbatas. Mereka masih mampu menikmati permainan selama 2 – 3 jam. Setelah mengalami dan merasakan sendiri seluruh permainan, barulah peserta dapat menanggapinya. Tanggapan yang muncul dapat berasal dari perasaan, pikiran dan gerakan batin. Semua reaksi yang muncul dan dirasakan itu menjadi bahan yang menarik untuk direfleksikan. Sebab hidup kita sebenarnya seperti permainan, maka keterlibatan dan penghayatan kita menentukan ditemukannya makna hidup atau tidak. Siapa yang menanggapi hidup ini dengan santai, makna yang ditemukan berbeda dengan mereka yang menjalani hidup dengan sungguh-sungguh. Reaksi-reaksi kita ketika bermain juga menunjukkan dinamika batin yang sedang dialami. Inilah khas-nya dari acara OLA karena dilanjutkan dengan refleksi. OLA menjadi sarana bagi seseorang untuk mengenali, mengakui dan terdorong mengubah diri. Kuncinya pada refleksi, sehingga dapat menemukan hal-hal yang berharga dalam hidupnya. Untuk para siswa-siswi SD dan SMP refleksi dilakukan setelah permainan-permainan selesai seluruhnya. Bagi siswa-siswi SMA refleksi dilakukan dalam kelompok masing-masing. Setiap kali menyelesaikan satu permainan peserta diajak merefleksikan permainan tersebut, yang dibantu oleh satu orang dari tim OLA. Satu pendamping dalam setiap kelompok akan membantu menggali permainan yang telah diselesaikan; agar anggota kelompoknya menemukan nilai-nilai yang berharga. Sementara kelompok dewasa setiap kali menyelesaikan satu atau dua permainan diberi kesempatan sharing untuk menggali perasaan yang muncul selama bermain. Sementara untuk menemukan nilai-nilai berharga yang mendorong pertobatan dalam hidupnya dilakukan pada sesi IV setelah makan malam.